Tuesday, January 31, 2012

Makna Kesehatan Menurut Al-Qur-an dan Hadits

Yang penting untuk kita ketahui tentang sehat adalah bahwa tubuh diciptakan oleh Allah SWT dengan dilengkapi unsur Panas Alami (sebagaimana bumi) yang kelak berfungsi sebagai pembakar 3 unsur lain yakni unsur tanah (disifatkan dengan makanan), unsur udara (oksigen), dan unsur air (minuman). Sedangkan kesehatan itu sendiri hanya bisa diperoleh karena adanya unsur pelembab (senyawa unsur tanah, udara dan air) yang mengimbangi unsur panas. Panas alami tubuh berfungsi untuk mematangkan unsur pelembab yakni materi / zat yang masuk ke tubuh lewat makanan dan mengusir sisa yang tidak berguna (ampas) lalu memperbaiki dan menstabilkannya. Jika proses tersebut tidak sempurna maka rusaklah badan hingga kondisi tubuh terganggu alias timbullah penyakit.Kelembaban merupakan makanan bagi suhu panas, jika tidak ada kelembaban artinya tidak ada yang diolah, praktis tubuh akan kering dan akan cepat aus. Lembab dan panas harus saling melengkapi. Panas adalah bahan dasar unsur pelembab untuk menjaga, mengawetkan dan membakar materi berbahaya hingga pelembab tidak mudah rusak, basi atau tercemar. Sedangkan kelembaban merupakan bahan bakar untuk panas alami tubuh, menyuntik gizi dan memperkuat daya tahan. Jika salah satunya mendominasi secara berlebihan maka terjadilah ketidakberesan system metabolisme sesuai kadar dominasinya.

Suhu panas ini selamanya diiringi Pendingin Alami tubuh untuk mengimbangi. Karena tubuh memerlukan zat pengganti setelah proses pencernaan agar tetap prima yaitu melalui makanan dan minuman. Jika unsur dingin ini melebihi kapasitas /dominan maka kekuatan panas alami melemah hingga tak mampu lagi melakukan pembakaran sehingga banyak zat yang tidak terbakar sempurna, menjadi materi busuk, mencemari dan akhirnya merusak atau merapuhkan tubuh hingga menyebabkan berbagai penyakit sesuai jenis materi yang dihasilkan dari percampuran tersebut dan juga tergantung pada daya tahan tubuh itu sendiri.

Sang Pencipta membimbing ciptaan-Nya (manusia) untuk mengonsumsi makanan dan minuman demi membuat tubuh menjadi tetap tegak dan prima (sehat) dengan sekedar mengganti unsur yang hilang karena proses pembakaran dan percampuran alami sesuai kadar yang dibutuhkan tubuh dari segi kualitas dan banyaknya. Selama hidup, tubuh mengalami perubahan sel dan percampuran unsur2 didalamnya. Semakin sering terjadi proses pembakaran, unsur panas akan semakin melemah, begitu juga dengan unsur dingin.

Jika panas alami melemah, proses metabolisme tubuh juga akan melemah hinggs akhirnya melenyapkan unsur dingin di sisi lain dan memadamkan panas tubuh secara total. Saat-saat inilah seorang hamba telah sempurna ajalnya (MATI) Tugas manusia yang dianugrahi tubuh oleh Sang Pencipta hanyalah mengobati dan menjaganya setiap saat hingga ia menyelesaikan tugasnya sebagai manusia (Tidaklah Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku). Tujuan menjaga itu bukan untuk memelihara atau mengabadikan unsur panas ataupun dingin hingga bisa awet muda, sehat dan kuat selamanya tetapi hanya sebatas menjaga tubuh dari unsur merusak seperti pembusukan dan sejenisnya, menjaga panas tubuh agar tidak berlebih dan menstabilkan tubuh sekuat tenaga dengan berbagai cara yang tentu saja sebaik2 dan sedetail2 cara adalah cara atau petunjuk yang diberikan Allah lewat Nabi-Nya yang tertulis dalam ALQUR’AN DAN HADITS.

Pengertian Kesehatan

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.[1] Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.[2] Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.[3] Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudah adaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan.[3] Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu mendapat jaminan kesehatan dari lembaga atau perusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek.[4] Golongan masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan' dalam hal jaminan kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil dan pedagang.[4] Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri.[5]


Sumber : Wikipedia Indonesia