Yahoo.com, Jakarta - Meninggalnya komedian serial 'Tawa Sutra' mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, belakangan kondisi Ade terlihat semakin membaik.
Beredar kabar tersiar bahawa Ade Namnung meninggal karena stroke dan serangan jantung. Lantas, sebenarnya penyakit kronis apa yang membuat komedian bernama lengkap Syamsul Effendi itu menghadap Sang Khaliq?
Penyakit jantung koroner dan stroke biasanya muncul setelah seseorang menderita hipertensi. Hipertensi sendiri adalah suatu penyakit dimana penderita memiliki tekanan darah di atas normal atau tekanan sistolik lebih tinggi dari 140 mmHg dan diastoliknya di atas 90 mmHg.
Biasanya gejala hipertensi berupa pusing, sakit kepala, muka merah, detak jantung cepat dan berdebar-debar, pegal, tidak nyaman pada tengkuk dan kondisi tubuh yang tidak fit. Hipertensi sendiri merupakan penyakit yang sulit dideteksi dan sering menyebabkan kematian secara tiba-tiba dan tanpa diduga, sehingga juga dikenal sebagai 'The Silent Killer.
Dokter spesialis penyakit dalam yang sekaligus praktisi kesehatan Universitas Indonesia, Dr Ari Farial Syam mengatakan bahwa ada hubungannya antara penderita hipertensi yang berujung stroke dengan serangan jantung. Hipertensi, penyakit jantung dan stroke saling berhubungan dalam sistem peredaran darah tubuh.
"Bagi penderita hipertensi dan stroke yang memiliki faktor risiko menderita serangan jantung adalah penderita yang obesitas, kolestrol tinggi, dan terus menjalani gaya hidup yang tak sehat hingga merokok," kata Dr Ari saat dihubungi INILAH.COM, Selasa (31/1).
Ari menjelaskan, bisa saja jika seseorang penderita stroke telah menunjukkan kondisi yang mulai membaik, kemudian tiba-tiba terserang serangan jantung karena kerusakan pada pembuluh darahnya.
"stroke terjadi karena kerusakan pembuluh darah otak, sedangkan serangan jantung atau gagal jantung adalah terjadi penyempitan pada pembuluh darah yang ada di jantung," jelas Dr Ari. Artiinya, sambung Dr. Ari, darah yang seharusnya lancar mengalir ke otak dan jantung malah tersumbat.
Penyebab dan komplikasinya
Penyebab hipertensi banyak sekali, selain faktor genetik, stres, jenis kelamin, usia dll, penyebab lainnya juga ialah gaya hidup yang tidak sehat seperti pola makan yang kurang sehat dan kurang olah raga.
Hipertensi terjadi karena menyempitnya pembuluh darah yang diakibatkan oleh mengendapnya kalsium (darah dalam kondisi terlalu basa) dan kolesterol di dinding pembuluh darah. Ditambah dengan konsentrasi darah yang kental karena tingginya natrium berakibat aliran darah kurang lancar sehingga menghambat suplai makanan dan oksigen ke jaringan dan sel tubuh.
Kondisi tersebut memacu jantung untuk bergerak dan bekerja lebih keras, akibatnya tekanan darah menjadi tinggi. Dalam jangka waktu tertentu bisa menyebabkan serangan jantung. Dan bila penyempitan pembuluh darah terjadi di otak maka akan mengakibatkan terjadinya stroke.
Sementara itu, tekanan darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah arteri yang akan menimbulkan komplikasi berupa gagal ginjal, serangan jantung dan stoke.
Nah, untuk menghindari hipertensi, stroke dan jantung, berikut tips sehatnya...
1. Terapkan pola makan sehat yaitu diet rendah lemak dan rendah garam.
2. Hindari pengkonsumsian makanan yang diawetkan/ makanan kaleng.
3. Hindari pengkonsumsian makanan yang memicu meningkatnya tekanan darah. tinggi seperti durian,
daging kambing dan jeroan.
4. Konsumsi buah dan sayuran segar yang banyak mengandung kalium.
5. Menjaga berat badan agar tetap ideal.
6. Olah raga secara teratur minimal seminggu 3 kali.
Sumber : Berita - Yahoo
Beredar kabar tersiar bahawa Ade Namnung meninggal karena stroke dan serangan jantung. Lantas, sebenarnya penyakit kronis apa yang membuat komedian bernama lengkap Syamsul Effendi itu menghadap Sang Khaliq?
Penyakit jantung koroner dan stroke biasanya muncul setelah seseorang menderita hipertensi. Hipertensi sendiri adalah suatu penyakit dimana penderita memiliki tekanan darah di atas normal atau tekanan sistolik lebih tinggi dari 140 mmHg dan diastoliknya di atas 90 mmHg.
Biasanya gejala hipertensi berupa pusing, sakit kepala, muka merah, detak jantung cepat dan berdebar-debar, pegal, tidak nyaman pada tengkuk dan kondisi tubuh yang tidak fit. Hipertensi sendiri merupakan penyakit yang sulit dideteksi dan sering menyebabkan kematian secara tiba-tiba dan tanpa diduga, sehingga juga dikenal sebagai 'The Silent Killer.
Dokter spesialis penyakit dalam yang sekaligus praktisi kesehatan Universitas Indonesia, Dr Ari Farial Syam mengatakan bahwa ada hubungannya antara penderita hipertensi yang berujung stroke dengan serangan jantung. Hipertensi, penyakit jantung dan stroke saling berhubungan dalam sistem peredaran darah tubuh.
"Bagi penderita hipertensi dan stroke yang memiliki faktor risiko menderita serangan jantung adalah penderita yang obesitas, kolestrol tinggi, dan terus menjalani gaya hidup yang tak sehat hingga merokok," kata Dr Ari saat dihubungi INILAH.COM, Selasa (31/1).
Ari menjelaskan, bisa saja jika seseorang penderita stroke telah menunjukkan kondisi yang mulai membaik, kemudian tiba-tiba terserang serangan jantung karena kerusakan pada pembuluh darahnya.
"stroke terjadi karena kerusakan pembuluh darah otak, sedangkan serangan jantung atau gagal jantung adalah terjadi penyempitan pada pembuluh darah yang ada di jantung," jelas Dr Ari. Artiinya, sambung Dr. Ari, darah yang seharusnya lancar mengalir ke otak dan jantung malah tersumbat.
Penyebab dan komplikasinya
Penyebab hipertensi banyak sekali, selain faktor genetik, stres, jenis kelamin, usia dll, penyebab lainnya juga ialah gaya hidup yang tidak sehat seperti pola makan yang kurang sehat dan kurang olah raga.
Hipertensi terjadi karena menyempitnya pembuluh darah yang diakibatkan oleh mengendapnya kalsium (darah dalam kondisi terlalu basa) dan kolesterol di dinding pembuluh darah. Ditambah dengan konsentrasi darah yang kental karena tingginya natrium berakibat aliran darah kurang lancar sehingga menghambat suplai makanan dan oksigen ke jaringan dan sel tubuh.
Kondisi tersebut memacu jantung untuk bergerak dan bekerja lebih keras, akibatnya tekanan darah menjadi tinggi. Dalam jangka waktu tertentu bisa menyebabkan serangan jantung. Dan bila penyempitan pembuluh darah terjadi di otak maka akan mengakibatkan terjadinya stroke.
Sementara itu, tekanan darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah arteri yang akan menimbulkan komplikasi berupa gagal ginjal, serangan jantung dan stoke.
Nah, untuk menghindari hipertensi, stroke dan jantung, berikut tips sehatnya...
1. Terapkan pola makan sehat yaitu diet rendah lemak dan rendah garam.
2. Hindari pengkonsumsian makanan yang diawetkan/ makanan kaleng.
3. Hindari pengkonsumsian makanan yang memicu meningkatnya tekanan darah. tinggi seperti durian,
daging kambing dan jeroan.
4. Konsumsi buah dan sayuran segar yang banyak mengandung kalium.
5. Menjaga berat badan agar tetap ideal.
6. Olah raga secara teratur minimal seminggu 3 kali.
Sumber : Berita - Yahoo
No comments:
Post a Comment